8 Aplikasi Teknologi Ultrafine Grinding di Industri Makanan
Karena perkembangan mikronisasi partikel, permukaan material memiliki sifat fisik dan kimia yang unik, seperti kelarutan yang baik, dekomposisi, adsorpsi, aktivitas kimia, dll. Teknologi ultrafine melibatkan persiapan, pengeringan, dispersi, karakterisasi, Proses grading, modifikasi permukaan, pengisian dan granulasi tidak hanya digunakan dalam industri kimia, elektronik, informasi, biologi, bahan bangunan, pertahanan nasional, perlindungan lingkungan dan industri lainnya, tetapi juga dalam tekstil, makanan, obat-obatan dan industri lain yang terkait erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. aplikasi.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi industri, teknologi ultrafine grinding, sebagai disiplin ilmu teknik, memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Karena perkembangan mikronisasi partikel, permukaan material memiliki sifat fisik dan kimia yang unik, seperti kelarutan yang baik, dekomposisi, adsorpsi, aktivitas kimia, dll. Teknologi ultrafine melibatkan persiapan, pengeringan, dispersi, karakterisasi, Proses grading, modifikasi permukaan, pengisian dan granulasi tidak hanya digunakan dalam industri kimia, elektronik, informasi, biologi, bahan bangunan, pertahanan nasional, perlindungan lingkungan dan industri lainnya, tetapi juga dalam tekstil, makanan, obat-obatan dan industri lain yang terkait erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. aplikasi.
Penerapan Teknologi Penggilingan Sangat Halus dalam Industri Makanan
Pengolahan minuman ringan
Pengolahan buah dan sayuran
Pengolahan biji-bijian dan minyak
Pengolahan produk air
Pengolahan makanan fungsional
Pengolahan bumbu
Pengolahan tepung tulang segar (lumpur) produk ternak dan unggas
Pengolahan es krim produk makanan dingin
Biasanya, proses penghancuran teknologi penghancuran ultrafine memiliki sedikit efek pada nutrisi asli dalam bahan baku, dan bubuk yang disiapkan memiliki keseragaman yang baik. Kinerja memiliki dampak multifaset. Saat ini, teknologi penghancuran ultrafine semakin banyak digunakan dalam produksi banyak makanan fungsional di dalam dan luar negeri. Hal ini menjadikan bahan baku yang tidak dapat dicerna, diserap atau dimanfaatkan secara sempurna dapat digunakan kembali, sehingga diperoleh berbagai pangan fungsional dan pangan baru. Bahan produksi meningkatkan keanekaragaman pangan dan meningkatkan tingkat pemanfaatan sumber daya alam hayati.