Bahan keramik yang digunakan dalam restorasi gigi

Bahan restorasi gigi harus menjalani pengujian biologis yang ketat untuk memastikan bahwa bahan tersebut tidak hanya memiliki sifat mekanis, fisik, dan kimia yang diperlukan untuk penggunaan klinis, tetapi juga memiliki biokompatibilitas yang baik. Dalam beberapa tahun terakhir, dengan terus berkembangnya ilmu dan teknologi material serta peningkatan standar hidup masyarakat secara terus-menerus, bahan keramik, bahan komposit berbasis resin, bahan logam, nano-resin 3M, keramik kaca, dan bahan lainnya secara bertahap telah digunakan secara luas.

(1) Keramik alumina

Keramik alumina adalah padatan atau bubuk kristal putih dengan stabilitas kimia dan sifat mekanis yang luar biasa. Sebagai bahan restorasi gigi, alumina memiliki warna dan daya hantar cahaya yang sesuai dengan gigi asli, memenuhi persyaratan estetika, dan memiliki keunggulan toksisitas yang lemah terhadap jaringan fibrosa secara in vitro.

(2) Keramik zirkonia

Pada akhir abad ke-20, zirkonia dikembangkan sebagai bahan restorasi gigi. Keramik zirkonia memiliki ketahanan aus yang signifikan, ketahanan korosi, dan ketahanan suhu tinggi, efek optik yang baik, cocok untuk restorasi gigi, dan memiliki kekuatan tinggi. Zirkonia memiliki stabilitas yang kuat dan biokompatibilitas yang baik. Dibandingkan dengan alumina, zirkonia memiliki ketahanan aus dan ketangguhan yang lebih tinggi. Zirkonia cocok untuk produksi katup, tulang buatan keramik komposit, sendi pinggul, tulang, dan akar gigi.

(3) Kaca bioaktif

Kaca bioaktif adalah biomaterial buatan yang dapat berikatan dengan jaringan tulang dan terhubung dengan jaringan lunak pada saat yang bersamaan. Kaca ini memiliki sifat yang sangat baik seperti biokompatibilitas, toksisitas rendah, pengarah tulang dan pembentukan tulang, serta memiliki efek hemostasis dan antibakteri yang baik. Kaca ini dapat mencapai fungsi biologis dan fisiologis tertentu saat ditanamkan ke dalam tubuh. Kaca bioaktif dapat digunakan sebagai transplantasi tulang, bahan pengisi tulang, bahan pemeliharaan dan rekonstruksi tulang alveolar, dan bahan pelapis implan mulut.

(4) Keramik hidroksiapatit

Hidroksiapatit termasuk dalam sistem kristal heksagonal dan merupakan keramik bioaktif yang khas. Komposisinya mendekati komponen anorganik jaringan tulang alami dan memiliki biokompatibilitas yang baik. Kaca ini tidak hanya aman dan tidak beracun saat ditanamkan ke dalam tubuh, tetapi juga dapat melakukan pertumbuhan tulang. Ini adalah bahan bioaktif yang sangat baik. Sering digunakan dalam bidang kedokteran mulut untuk perbaikan cacat tulang periodontal dan implan akar gigi tiruan.

(5) Keramik trikalsium fosfat

Trikalsium fosfat adalah keramik kalsium fosfat penting dengan biokompatibilitas dan biotoksisitas yang baik. Trialsium fosfat dapat dibuat menjadi komponen struktural berongga dengan ukuran dan bentuk tertentu sesuai dengan persyaratan laju degradasi berbagai bagian dan sifat tulang yang berbeda, dan dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit ortopedi. Selain itu, trikalsium fosfat memiliki karakteristik biologis yang menginduksi regenerasi tulang periapikal dan pembentukan jembatan kalsium pulpa, dan banyak digunakan dan dihargai dalam bidang kedokteran mulut.

(6) Porselen feldspar

Porselen feldspar adalah kaca feldspar borosilikat dengan struktur butiran tidak teratur yang terdistribusi dalam matriks kaca. Ini digunakan dalam veneer gigi anterior, mahkota penuh, dan inlay gigi posterior. Ini memiliki efek estetika yang baik dan abrasi yang dekat dengan gigi alami. Setelah digiling dan dipoles, dapat digunakan di mulut.

(7) Keramik kaca

Keramik kaca adalah padatan polikristalin dengan distribusi fase kaca dan fase kristal yang seragam dan padat dalam matriks kaca yang diperoleh melalui serangkaian prosedur perlakuan panas. Keramik kaca juga disebut kaca mikrokristalin. Keramik kaca telah menjadi bahan pilihan untuk restorasi estetika gigi anterior karena daya hantar dan saturasinya yang mendekati gigi asli. Keramik kaca tidak hanya memiliki ketahanan korosi dan ketahanan aus yang sangat baik, tetapi juga kekuatan lentur dan ketangguhan patahnya dapat dikontrol dengan menyesuaikan proses perlakuan panas dari proses kristalisasi. Oleh karena itu, produk yang cocok untuk berbagai penggunaan telah dikembangkan satu demi satu.

(8) Keramik komposit

Keramik komposit adalah jenis baru bahan komposit resin-keramik yang menggabungkan karakteristik keramik tradisional dengan bahan proses resin baru. Keunggulannya adalah dapat direalisasikan menggunakan teknologi CAD/CAM. Selain itu, karena keramik komposit mengandung sejumlah besar komponen resin, setelah restorasi rusak, mudah untuk memperbaikinya dengan resin.