{"id":130447,"date":"2023-12-25T10:07:51","date_gmt":"2023-12-25T02:07:51","guid":{"rendered":"https:\/\/www.alpapowder.com\/130447\/"},"modified":"2023-12-25T10:07:53","modified_gmt":"2023-12-25T02:07:53","slug":"masalah-teknis-utama-dari-bubuk-ultrahalus-adalah-dispersi-dan-aglomerasi","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.alpapowder.com\/id\/130447\/","title":{"rendered":"Masalah teknis utama dari bubuk ultrahalus adalah dispersi dan aglomerasi"},"content":{"rendered":"
<\/p>\n
Aglomerasi bubuk ultrahalus mengacu pada fenomena bahwa partikel bubuk asli terhubung satu sama lain selama proses persiapan, pemisahan, pemrosesan dan penyimpanan, dan banyak partikel membentuk kelompok partikel yang lebih besar. Saat ini diyakini bahwa ada tiga alasan utama terjadinya aglomerasi serbuk ultrahalus: gaya antarmolekul yang menyebabkan aglomerasi serbuk ultrahalus; gaya elektrostatis antar partikel menyebabkan aglomerasi; dan adhesi partikel di udara.<\/p>\n
1. Gaya antarmolekul menyebabkan aglomerasi serbuk ultrahalus<\/p>\n
Ketika bahan mineral<\/a> sangat halus di bawah tingkat tertentu, jarak antar partikel menjadi sangat pendek, dan gaya van der Waals antar partikel jauh lebih besar daripada gravitasi partikel itu sendiri. Oleh karena itu, partikel ultrahalus tersebut cenderung saling tarik menarik dan menggumpal. Ikatan hidrogen, jembatan basah teradsorpsi, dan ikatan kimia lainnya pada permukaan partikel ultrahalus juga dapat dengan mudah menyebabkan adhesi dan agregasi antar partikel.<\/p>\n 2. Gaya elektrostatik antar partikel menyebabkan aglomerasi<\/p>\n