{"id":131242,"date":"2024-03-13T13:55:01","date_gmt":"2024-03-13T05:55:01","guid":{"rendered":"https:\/\/www.alpapowder.com\/131242\/"},"modified":"2024-03-13T13:55:02","modified_gmt":"2024-03-13T05:55:02","slug":"metode-apa-yang-dapat-membantu-modifikasi-permukaan-serbuk-ultrahalus","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.alpapowder.com\/id\/131242\/","title":{"rendered":"Metode apa yang dapat membantu modifikasi permukaan serbuk ultrahalus?"},"content":{"rendered":"
<\/p>\n
Bubuk ultrahalus, juga dikenal sebagai bubuk nano, mengacu pada jenis bubuk yang ukuran partikelnya berada pada kisaran nanometer (1~100nm). Bubuk ultrahalus biasanya dapat dibuat dengan penggilingan bola, penghancuran mekanis, penyemprotan, ledakan, pengendapan kimia, dan metode lainnya.<\/p>\n
Bubuk nano telah menarik perhatian orang karena sifat khususnya dalam hal magnetisme, katalisis, penyerapan cahaya, ketahanan termal dan titik leleh karena efek volume dan efek permukaannya. Namun, karena ukurannya yang kecil dan energi permukaan yang tinggi, nanopartikel mempunyai kecenderungan untuk menggumpal secara spontan. Adanya aglomerasi akan mempengaruhi kinerja bahan nanopowder. Untuk meningkatkan dispersi dan stabilitas bedak serta memperluas jangkauan pengaplikasian bahan, perlu dilakukan modifikasi permukaan bedak.<\/p>\n
Ada banyak metode modifikasi permukaan, yang secara umum dapat dibagi menjadi: modifikasi pelapisan permukaan, modifikasi kimia permukaan, modifikasi mekanokimia, modifikasi kapsul, modifikasi energi tinggi, dan modifikasi reaksi presipitasi.<\/p>\n
<\/p>\n
Modifikasi lapisan permukaan<\/p>\n
Modifikasi pelapisan permukaan berarti tidak ada reaksi kimia antara pengubah permukaan dan permukaan partikel. Lapisan dan partikel dihubungkan dengan metode fisik atau gaya van der Waals. Metode ini cocok untuk modifikasi permukaan hampir semua jenis partikel anorganik. Metode ini terutama menggunakan senyawa anorganik atau senyawa organik untuk melapisi permukaan partikel guna melemahkan aglomerasi partikel. Selain itu, tolakan sterik yang dihasilkan oleh lapisan tersebut membuat partikel-partikel tersebut sangat sulit untuk bersatu kembali. Pengubah yang digunakan untuk modifikasi pelapisan meliputi surfaktan, hiperdispersan, zat anorganik, dll.<\/p>\n
Bubuk yang berlaku: kaolin<\/a>, grafit, mika, hidrotalsit, vermikulit, rektorit, oksida logam dan silikat berlapis, dll.<\/p>\n <\/p>\n Modifikasi kimia permukaan<\/p>\n Modifikasi kimia permukaan menggunakan adsorpsi atau reaksi kimia gugus fungsi dalam molekul organik pada permukaan bubuk anorganik untuk memodifikasi permukaan partikel. Selain modifikasi gugus fungsi permukaan, metode ini juga mencakup modifikasi permukaan menggunakan reaksi radikal bebas, reaksi khelasi, adsorpsi sol, dll.<\/p>\n