<\/p>\n
Titanium dioksida adalah pigmen kimia anorganik yang penting, komponen utamanya adalah titanium dioksida. Ada dua proses produksi titanium dioksida: proses asam sulfat dan proses klorinasi. Ini memiliki kegunaan penting dalam industri seperti pelapis, tinta, pembuatan kertas, plastik dan karet, serat kimia, dan keramik.<\/p>\n
Distribusi ukuran partikel titanium dioksida merupakan indikator komprehensif, yang sangat mempengaruhi kinerja pigmen titanium dioksida dan kinerja aplikasi produk. Oleh karena itu, pembahasan daya sembunyi dan dispersibilitas dapat langsung dianalisis dari distribusi ukuran partikel.<\/p>\n
Faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi ukuran partikel titanium dioksida relatif kompleks. Yang pertama adalah ukuran ukuran partikel hidrolisis asli. Dengan mengontrol dan mengatur kondisi proses hidrolisis, ukuran partikel asli berada dalam kisaran tertentu. Yang kedua adalah suhu kalsinasi. Selama kalsinasi asam metatitanat, partikel mengalami periode transformasi kristal dan periode pertumbuhan. Kontrol suhu yang sesuai untuk menjaga partikel yang tumbuh dalam kisaran tertentu. Pada akhirnya, produk tersebut dihancurkan. Biasanya, pabrik Raymond dimodifikasi dan kecepatan penganalisis disesuaikan untuk mengontrol kualitas penghancuran. Pada saat yang sama, peralatan penghancur lainnya dapat digunakan, seperti: pabrik universal, pabrik aliran udara, dan pabrik palu.<\/p>\n
Titanium dioksida memiliki tiga bentuk kristal di alam: rutil, anatase dan brookite. Brookite termasuk dalam sistem ortorombik dan merupakan bentuk kristal yang tidak stabil. Ini akan berubah menjadi rutil pada suhu di atas 650\u00b0C, sehingga tidak memiliki nilai praktis dalam industri. Anatase stabil pada suhu kamar, tetapi akan berubah menjadi rutil pada suhu tinggi. Intensitas transformasinya bergantung pada metode pembuatan dan apakah inhibitor atau promotor ditambahkan selama proses kalsinasi.<\/p>\n
Titanium dioksida (atau titanium dioksida) banyak digunakan dalam berbagai pelapis permukaan struktural, pelapis dan pengisi kertas, plastik dan elastomer. Kegunaan lain termasuk keramik, kaca, katalis, kain berlapis, tinta cetak, butiran atap dan fluks. Menurut statistik, permintaan global akan titanium dioksida mencapai 4,6 juta ton pada tahun 2006, dimana industri pelapis menyumbang 58%, industri plastik menyumbang 23%, industri kertas menyumbang 10%, dan lainnya menyumbang 9%. Titanium dioksida dapat dihasilkan dari ilmenit, rutil, atau terak titanium. Ada dua proses produksi titanium dioksida: proses sulfat dan proses klorida. Proses sulfat lebih sederhana dibandingkan proses klorida dan dapat menggunakan mineral<\/a> bermutu rendah dan relatif murah. Saat ini, sekitar 47% kapasitas produksi dunia menggunakan proses sulfat, dan 53% kapasitas produksi menggunakan proses klorida.<\/p>\n